Blog Competition 2019 #2019GANTIBIMBEL

Kelas 7 - BAB 8 Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungan

A.   Pengertian Lingkungan
Istilah lingkungan berasal dari kata "Environment", yang memiliki makna "The phy­sical, chemical, and biotic condition surrounding an organism." Berdasarkan istilah tersebut, ling-kungan secara umum dapat diartikan sebagai segala sesuatu di luar individu. Segala sesuatu di luar individu merupakan sistem yang kompleks, sehingga dapat memengaruhi satu sama lain. Kondisi yang saling memengaruhi ini membuat lingkungan selalu dinamis dan dapat berubah-ubah sesuai dengan kondisi. Selain itu, komponen lingkungan itu dapat saling memengaruhi dengan kuat. Ada saatnya kualitas lingkungan berubah menjadi baik dan tidak menutup kemungkinan untuk berubah menjadi buruk. Perubahan itu dapat disebabkan oleh makhluk hidup dalam satu lingkungan tersebut.

B. Hal-hal yang Ditemukan dalam Suatu Lingkungan
Di sekolah, kamu menghabiskan waktu dalam ruangan kelas untuk berinter­aksi dengan teman dan guru. Setelah kegiatan sekolah selesai, mungkin kamu pergi ke lapangan olahraga, ke toko buku, atau berjalan menuju tempat bermain. Setiap hari, kamu menuju ke tempat yang berbeda di sekitarmu. Pernahkah kamu mencatat tempat yang kamu kunjungi? Apakah kamu juga mempelajari interaksimu dengan lingkungan yang kamu kunjungi?
Setiap makhluk hidup memerlukan ling­kungan tertentu sebagai tempat hidupnya. Tahukah kamu, tempat hidup dinamakan habitat. Dalam suatu habitat, terdapat ber­bagai jenis makhluk hidup (biotik) danmakhluk tak hidup (abiotik).
Tempat yang kamu kunjungi merupakan suatu habitat bagi suatu makhluk hidup. Pada tempat tersebut akan terjadi interaksi antara makhluk hidup dan makhluk tak hidup.

C.   Ekosistem
       Ekosistem adalah suatu proses yang terbentuk karena adanya hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya, jadi kita tahu bahwa ada komponen biotik (hidup) dan juga komponen abiotik(tidak hidup) yang terlibat dalam suatu ekosistem ini, kedua komponen ini tentunya saling mempengaruhi, contohnya saja hubungan heewan dengan air. Interaksi antara makhluk hidup dan tidak hidup ini akan membentuk suatu kesatuan dan keteraturan. Setiap komponen yang terlibat memiliki fungsinya masing-masing, dan selama tidak ada fungsi yang terngganggu maka keseimbangan dari ekosistem ini akan terus terjaga. Ilmu yang mempelajari ekosistem disebut ekologi.
       Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul pada tahun 70-an. Akan tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap cabang biologinya. Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan antarmakhluk hidup dan dengan benda tak hidup di dalam tempat hidupnya atau lingkungannya.

D.   Komponen dalam Ekosistem
Berdasarkan fungsi dan aspek penyusunannya, ekosistem dapat dibedakan menjadi dua komponen, yaitu :
1.   Komponen biotik, terdiri atas makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuhan, dan jasad renik.
2.   Komponen abiotik, terdiri atas benda-benda tidak hidup di antaranya air, tanah, udara, dan cahaya.

E.   Satuan Makhluk Hidup dalam Ekosistem
  1. Individu merupakan satu makhluk hidup, contohnya seekor burung.
  2. Populasi merupakan sekumpulan makhluk hidup yang menetap disuatu tempat dalam jangka waktu tertentu dan mampu berkembangbiak, contohnya sekumpulan semut.
  3. Komunitas merupakan kumpulan dari populasi yang menempati daerah yang sama dalam waktu jangka waktu yang panjang. Contohnya komunitas padang rumput.
  4. Ekosistem merupakan kumpulan dari komunitas yang melibatkan interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Contohnya ekosistem darat.
5.       Biosfer
Seluruh ekosistem di dunia disebut biosfer. Dalam biosfer, setiap makhluk hidup menempati lingkungan yang cocok untuk hidupnya. Lingkungan atau tempat yang cocok untuk kehidupannya disebut habitat. Dalam biologi kita sering membedakan istilah habitat untuk makhluk hidup mikro, seperti jamur dan bakteri, yaitu disebut substrat.

C. Interaksi dalam Ekosistem Membentuk Suatu Pola
Jika kamu mengamati bagian ke­cil ekosistem seperti pada kegiatan sebelumnya, atau seluruh ekosistemyang luas seperti lautan, kamu dapat mengetahui hubungan keterkaitan di antara organismee yang terdapat dalamekosistem tersebut. Setiap organismee tersebut tidak dapat hidup sendiri dan selalu bergantung pada organismeeyang lain dan lingkungannya. Saling ketergantungan ini akan membentuk suatu pola interaksi. Terjadi interaksi antara komponen biotik dengan kom­ponen abiotik, dan terjadi interaksi antar sesama komponen biotik.

1.   Interaksi Antara Makhluk Hidup dengan Makhluk Hidup yang Lain.
Interaksi antara makhluk hidup dengan makhluk hidup yang lain dapat terjadi melalui rangkaian peristiwa makan dan dimakan. Seperti rantai makanan, jaring-­jaring makanan, dan piramida makanan.
a.     Rantai Makanan
Rantai makanan adalah peristiwa makan dan memakan dengan urutan tertentu.

b.     Jaring-jaring Makanan
Jaring-jaring makanan adalah kumpulan dari beberapa rantai makanan yang saling berhubungan

c.     Piramida Makanan
Piramida makanan adalah sebuah piramida yang menggambarkan suatu perbandingan komposisi antara jumlah biomassa dan jumlah energi dari produsen sampai dengan konsumen puncak (konsumen tingkat akhir) di dalam suatu ekosistem.


2.   Interaksi Antara Makhluk Hidup dalam Hidup Bersama
Interaksi antara makhluk hidup dalam hidup bersama dapat dilakukan melalui simbiosis. Simbiosis merupakan bentuk hidup bersama antara dua individu yang berbeda jenis. Ada tiga (3) macam simbiosis, yaitu :
a.    Simbiosis mutualisme
Simbiosis mutualisme merupakan suatu hubungan dua jenis individu yang saling memberikan keuntungan satu sama lain.
Contoh simbiosis mutualisme adalah antara jamur dan akar pohon pinus. Jamur mendapatkan makanan dari pohon pinus, sedangkan pohon pinus mendapatkan garam mineral dan air lebih banyak jika bersimbiosis dengan jamur.
             b.   Simbiosis komensalisme              
Simbiosis komensalisme adalah hubungan interaksi dua jenis individu yang memberikan keuntungan kepada salah satu pihak, tetapi pihak lain tidak mendapatkan kerugian.
Contoh simbiosis komensalisme adalah antara tanaman anggrek dengan pohon mangga. Tanaman anggrek mendapatkan keuntungan berupa tempat hidup, sedangkan pohon mangga tidak mendapatkan keuntungan maupun kerugian dari keberadaan tanaman anggrek tersebut.
c.  Simbiosis parasitisme.
Simbiosis parasitisme merupakan hubungan dua jenis individu yang memberikan keuntungan kepada salah satu pihak dan kerugian pada pihak yang lain.
Contoh simbiosis parasitisme adalah antara kutu rambut dan manusia. Kutu rambut memperoleh keuntungan dari manusia berupa darah yang diisap sebagai makanannya sedangkan manusia akan merasakan gatal pada kulit dikepalanya.

3. Peran Organisme Berdasarkan Kemampuan Menyusun Makanan
Berdasarkan kemampuan menyusun makanan, peran organismee dibagi menjadi 2 (dua), yaitu:
a.   Autotrof
Autotrof adalah jenis organismee yang dapat menghasilkan atau menyusun makanannya sendiri contohnya tumbuhan.
b.       Heterotrof.
Heterotrof adalah jenis organismee yang tidak dapat menghasilkan atau menyusun makanannya sendiri.

Organisme heterotrof dibagi lagi menjadi 3 (tiga), yaitu herbivorakarnivoraomnivora
·         Herbivora adalah organisme pemakan tumbuhan
·         Karnivora adalah organisme pemakan daging
·         Omnivora adalah organisme pemakan segala