- Get link
- X
- Other Apps
A. Pengertian Masa Pra Aksara
Pra Aksara atau Pra Sejarah atau Nirleka ( nir : tidak ada,
leka : tulisan ). adalah istilah yang digunakan untuk merujuk kepada masa di
mana catatan sejarah yang tertulis belum tersedia, dengan kata lain Masa Pra
aksara berarti jaman sebelum ditemuklan
tertulis /jaman sebelum manusia mengenal tulisan.Masa berakhirnya jaman pra
aksara tidak sama di masing masing wilayah, misalnya di Mesir Kuno 3000 tahun
sebelum masehi sudah ditemukan peninggalan tertulis berupa huruf hierogliph,
sedangkan di Indonesia peninggalan tertulis tertua yang ditemukan adlah
prasasti yupa peninggalan kerajaan Hindu Kutai pada abad ke 5 atau sekitar
tahun 400 an Masehi.
Denagn tidak adanya peninggalan tertulis, maka sumber untuk
mengungkap keberadaannya berupa peninggalan – peninggalan antara lain fosil,
artefak.
Fosil, merupakan sisa sisa makhluk hidup yang telah membatu
karena tertimbun dalam tanah selama berjuta tahun. Fosil bisa berupa kerangka
manusia, hewan ataupun tumbuh tumbuhan.
Artefak, merupakan benda benda perlengkapan hidup manusia
purba yang masih tersisa, seperti : dolmen, kjoken modinger, kapak perunggu,
kapak batu dll
Kurun waktu berlangsungnya sangat lama yaitu sejak manusia
belum mengenal tulisan sampai mengenal tulisan. hal ini untuk mesing – masing
bangsa tidak sama untuk bangsa indonesia jaman pra aksara berakhir sekitar
tahun 400 masehi atau abad ke 5.
Pembabakan / periodisasi masa pra aksara meliputi :
1. Berdasarkan
ilmu Geologi meliputi :
1. Jaman
Arkeozoikum ( ± 2500 juta tahun yang lalu) yaitu zaman sebelum adanya kehidupan
2. Jaman
Paleozoikum ( ± 340 juta tahun ) yaitu zaman purba tertua
3. Jaman
Mesozoikum ( 251 – 65 juta tahun ) yaitu zaman purba tengah,pada masa ini hewan
mamalia,burung,amfibi dan tumbuhan mulai ada
4. Jaman
Neozoikum ( 60 juta tahun ) yaitu zaman purba baru,zaman ini dapat di bagi lagi
menjadi 2 tahap yaitu tersier& quarter,zaman es mulai menyusut dan makhluk2
dan manusia mulai hidup
2. Berdasarkan
teknologi yang di hasilkan meliputi :
a. Jaman Batu
yang terbagi menjadi :
1. Jaman Batu Tua
( paleolithikum ) disebut demikian sebab alat-alat batu buatan manusia masih
dikerjakan secara kasar, tidak diasah atau dipolis. • Terdapat dua kebudayaan
yang merupakan patokan zaman ini, yaitu: 1.Kebudayaan Pacitan (Pithecanthropus)
2.Kebudayaan Ngandong, Blora (Homo Wajakinensis dan Homo Soloensis
2. Jaman Batu
Madya ( Mesolithikum ) secara bahasa dapat diartikan sebagai batu tengah,
merupakan tahapan perkembangan masyarakat masa pra sejarah antara batu tua dan
batu muda. Tidak jauh berbeda dengan peride sebelumnya, kehidupan berburu atau
mengumpulkan makanan. Namun manusia pada masa itu juga mulai mempunyai tempat
tinggal agak tetap dan bercocok tanam secara sederhana. Tempat tinggal yang
mereka pilih umumnya berlokasi di tepi pantai (kjokkenmoddinger) dan goa-goa
(abris sous roche) sehingga di lokasi-lokasi tersebut banyak ditemukan
berkas-berkas kebudayaan manusia pada zaman itu
3. Jaman Batu Baru
( Neolithikum ) artinya zaman batu muda. Di Indonesia, zaman Neolitikum dimulai
sekitar 1.500 SM. Cara hidup untuk memenuhi kebutuhannya telah mengalami
perubahan pesat, dari cara food gathering menjadi food producting, yaitu dengan
cara bercocok tanam dan memelihara ternak. Pada masa itu manusia sudah mulai
menetap di rumah panggung untuk menghindari bahaya binatang buas. Manusia pada
masa Neolitikum ini pun telah mulai membuat lumbung-lumbung guna menyimpan
persediaan padi dan gabah
4. Jaman Batu
Besar ( Megalithikum )
berasal dari kata mega yang berarti besar, dan lithos
yangberarti batu. Zaman Megalitikum biasa disebut dengan zaman batu
besar,karena pada zaman ini manusia sudah dapat membuat dan
meningkatkankebudayaan yang terbuat dan batu-batu besar. kebudayaan ini
berkembang dari zaman Neolitikum sampai zamanPerunggu. Pada zaman ini manusia
sudah mengenal kepercayaan. Walaupunkepercayaan mereka masih dalam tingkat
awal, yaitu kepercayaanterhadap roh nenek moyang, Kepercayaan ini muncul karena
pengetahuanmanusia sudah mulai meningkat.
b. Jaman Logam
yang terbagi menjadi :
1. Jaman Perunggu
2. Jaman Tembaga
3. Jaman Besi
B. Jenis – Jenis Manusia Indonesia Yang Hidup Pada Masa Pra
Aksara
1. Megantropus
paleojavanicus
diketemukan didaerah sangiran solo oleh Von Konigswald tahun
1936.
2. Pithekantropus
Mojokertensis
Ditemukan di daerah perning Mojokerto oleh Cokro Handoyo
tahun 1936.
3. Pithekantropus
Erectus
Ditemukan didaerah Trinil lembah Bengawan Solo Ngawi oleh
Eugine Duboise tahu 1890.
4. Homo Soloensis
ditemukan di lembah Bengawan Solo di Ngandong oleh Ter Haar
dan Ir. Openoreth tahun 1931 – 1934.
5. Homo Wajakensis
Ditemukan di daerah Wajak Tulungagung oleh Van Reischoten
tahun 1889.
C. Perkembangan corak kehidupan dan peralatan yang digunakan
manusia purba dibagi menjadi 4 tahap :
1. Masa berburu dan
mengumpulkan makanan tingkat sederhana
corak kehidupan :
· Nomaden (
berpindah – pindah )
· Kebutuhan
hidup tergantung pada alam
Peralatan yang digunakan :
· Kapak
berimbas
· Kapak penetak
· Kapak
genggam
2. Masa Berburu dan
mengumpulkan makanan tingkat lanjutan
Corak kehidupan :
· Bertempat
tinggal di gua – gua ( setengah menetap )
· Sudah
mengenal api
· Sudah
mengenal bertanam sederhana
Peralataan yang digunakan :
· Kapak
berimbas
· Kapak
penetak
· Kapak
genggam
· Peralatan
serpih
· Peralatan
dari tulang
3. Masa bercocok
tanam
Ø Sudah mampu
mengatur dan memanfaatkan sumber daya alam
Ø Sudah mampu
menghasilkan makanan sendiri
Ø Sudah mulai hidup
menetapSudah mengenal sistem gotong royong
Peralatan yang digunakan :
Beliung : Kapak batu, mata anak panah, mata tombak, gerabah
Beliung persegi > batu yang sudah dihaluskan pada sisi -
sisinya
4. Masa Perundagian
Corak kehidupan pada masa perundagian
Ø Manusia terbagi
dalam kelompok – kelompok yang memiliki ketrampilan
Ø Manusia membangun
tempat pemujaan dari batu – batu besar.
Peralatan yang digunakan :
Ø Kapak perunggu (
kapak corong, kapak sepatu ), nekara, moko, peralatan upacara manik – manik
dll.
D. Sistem Kepercayaan dan Peninggalan – Peninggalan
kebudayaan pada masa perundagian :
1. Sistem
kepercayaan a.l.
· Anismisme, Yaitu kepercayaan kepada nenek moyang terhadap roh ( jiwa )
nenek moyang yaang telah meninggal dan masih berpengaruh terhadap kehidupan di
dunia.
· Dinamisme, Yaitu paham kepercayaan terhadap benda – benda yang dianggap
memiliki kekuatan gaib
· Totemisme, Yaitu paham kepercayaaan yang menganggap suci / memiliki
kekuatan supranatural roh binatang tertentu seperti harimau, sapi, ular, dan
kucing.
· Shamamisme, Yaitu paham pemujaan terhadap pelaksana upacara ritual,
misal dukun / kepala suku
2. Bentuk bangunan
masa perundagian
· Menhir, Yaitu tiang batu sebagai tugu peringatan kepada arwah nenek
moyang
· Dolmen, Yaitu meja batu tempat meletakkan sesaji
· Peti kubur batu, Yaitu Lempengan batu besar berbentuk kotak persegi panjang
sebagai peti jenasah
· Sarkofagus, Yaitu Bangunan batu besar berbentuk seperti mangkuk sepasang
sebagai peti jenasah
· Patung nenek
moyang, yaitu bangunan berbentuk arca bagian kepala sebagai lambang
nenek moyang
· Punden berundah, Yaitu Susunan batu bertingkat menyerupai candi sebagai
upacara pemujaan
· Waruga, yaitu Peti kubur batu berukuran kecil berbentuk kubus dan
memiliki tutup dari lempengan batu lebar
E. Persebaran Nenek Moyang Bangsa Indonesia
Penduduk yang berasal dari daratan Asia terutama dari Yunan
atau lembah sungai Nekong ( cina ) dan lembah sungai Salwen ( India ) inilah
yang di sebut sebagai asal mula nenek moyang Bangsa Indonesia.
Nenek moyang bangsa Indonesia yang menetap di Nusantara disebut suku bangsa Melayu
Indonesia dari rumpun bagsa Indonesia, kemudian berdasarkan proses menetapnya
dibedakan menjadi dua yaitu bangsa melayu Tua ( proto melayu ) dan bangsa
melayu muda ( deutro melayu ).
- Get link
- X
- Other Apps