Blog Competition 2019 #2019GANTIBIMBEL

Kelas 8 - BAB 1 Gerak Benda dan Makhluk Hidup di Lingkungan Sekitar

Gerak Benda dan Makhluk Hidup di Lingkungan Sekitar


A. Konsep Gerak
Gerak merupakan suatu perubahan tempat kedudukan pada suatu benda dari tempat awal. Sebuah benda dikatakan bergerak bila benda itu berpindah kedudukan terhadap benda lainnya baik perubahan kedudukan yang menjauh maupun yang mendekat.
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak lurus suatu objek, di mana dalam gerak ini kecepatannya tetap. Disebabkan oleh tidak adanya percepatan, sehingga jarak yang ditempuh dalam gerak lurus beraturan adalah kelajuan kali waktu.
Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah pergerakan objek di mana kecepatannya berubah terhadap waktu akibat adanya percepatan yang tetap.
Percepatan dalam GLBB dapat berlaku dalam gerak vertikal maupun horisontal yang akan dipengaruhi oleh gravitasi bumi.
Sedangkan gaya adalah tarikan atau dorongan yang dapat mengubah bentuk, arah dan kecepatan benda. Gaya dapat dibedakan menjadi gaya sentuh dan tak sentuh. Hubungan antara gaya dan gerak benda diperdalan dengan adanya hukum Newton.
Hukum I Newton: Sifat inersia atau kelembamam benda yang tidak mengalami resultan gaya akan tetap duian atau bergerak lurus beraturan.
Hukum II newton: Percepatan gerak sebuah benda berbanding lurus dengan gaya yang diberikan. Namun berbanding terbalik dengan massanya.
Hukum III Newton: Sebuah benda yang memberikan gaya kepada benda lain, maka benda kedua memberikan gaya kepada benda yang pertama. Kedua gaya tersebut memiliki besar yang sama tetapi berlawanan arah.

B. Sistem Gerak Manusia

Sistem gerak pada manusia disebabkan  adanya sendi. Sendi adalah tempat bertemunya dua tulang atau lebih. Dan tulang sebagai penyusun sistem gerak pada manusia.
Sehingga dengan adanya sendi hubungan antara tulang-tulang dalam tubuh dapat digrakkan.
Terdapat dua jenis sendi yaitu sendi yang dapat digerakkan dan tidak dapat digerakkan. Yang dapat digerakkan terbatas disebut amfiartrosis, yang bergerak bebas disebut diartrosis.
Sedangkan sendi yang tidak dapat digerakkan disebut sinartrosis. Jenis sendi meliputi peluru, pelana, engsel, putar, dan geser.
Tulang dan sendi yang terapat pada tubuh dapat bergerak karena adanya kekuatan otot. Otot adalah jaringan yang dapat berkontraksi lebih pendek.
Otot adalah penggerak bagian -bagian tubuh, sehingga otot disebut sebagai alat gerak tubuh. Terdapat tiga jenis otot yaitu otot rangka, polos dan otot jantung.
Tidak selamanya sistem gerak berjalan normal, terkadang terjadi gangguan pada sistem gerak. Gangguan pada sistem gerak tersebut antara lain Riketsia, Osteoporosis, Artritis, Fsaktura, dan Kifosis, Lordosis, serta Skoliosis.
Oleh sebab itu kita wajib menjaga kesehatan sistem gerak dengan jalan:
  • Meningkatkan kandungan kalsium.
  • Berjemur pada sinar matahari pagi.
  • Memperhatikan asupan vitamin D.
  • Melakukan aktivitas fisik yang cukup.
  • Menghindari sikap tubuh yang salah.

C. Sistem Gerak pada Hewan

Bergerak merupakan salah satu sifat makhluk hidup, termasuk hewan. Sistem gerak pada hewan dibedakan menjadi tiga yaitu gerak hewan di air, udara,  dan darat.
Hewan di dalam air dapat melayang-layang karena adanya gaya angkat dari air. Selain itu massa jenis tubuh hewan yang hidup di air lebih kecil dari lingkungannya.
Beda halnya dengan gerak hewan di udara. Tubuh hewan di udara harus memiliki gaya angkat lebih besar untuk mengimbangi gaya gravitasi. Salah satu upaya untuk memperbesar gaya angkat dengan menggunakan sayap.
Sedangkan hewan di darat memiliki otot dan tulang yang kuat, digunakan untuk mengatasi inersia, menyimpan energi pegas, dan berbagai aktifitas.

D. Sistem Gerak pada Tumbuhan
Sistem gerak pada tumbuhan dibedakan dalam tiga jenis, yaitu gerak:
  1. Endonom, terjadi karena adanya rangsangan ari dalam sel tumbuhan.
  2. Higroskopis, gerakan yang disebabkan oleh pengaruh dari kadar air  di dalam sel yang menyebabkan pengerutan tidak merata.
  3. Esionom, terjadi karena adanya rangsangan dari luar tumbuhan.